Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding - SARANA KONTRAKTOR
  • Call / Whatsapp085947173317
  • Email : bisnis@saranakontraktor.com

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding dan Plesteran Dalam Proyek Konstruksi

Sarana Mandiri Perkasa – “Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dinding dan Plesteran Dalam Proyek Konstruksi” Pemasangan dinding, untuk semua dinding ruangan dalam maupun semua dinding pembatas serta pasangan bata lainnya yang tertera pada gambar dan daftar kuantitas . Dinding dipasang dengan perkuatan kolom praktis sesuai persyaratan teknik yang umum berlaku

 

Pasangan Batu Bata

 

  1. Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan pasangan dinding pengisi pada dinding-dinding ruang dalam dan dinding pembatas pada ruang Toilet dan ruang-ruang lain seperti yang tertera pada gambar.
  2. Batubata harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai dengan persyaratan- persyaratan dalam SII. Hasil pembakaran yang baik dan bersih serta tidak mengalami patah dan keropos. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas, maka Pengawas Lapangan menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan yang ditentukannya.
  1. Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada pengawas lapangan dan direksi persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa kelapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan dilakukan sewaktu- waktu sesuai dengan pengawas lapangan dan direksi untuk keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lokasi kegiatan.
  1. Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui pengawas lapangan untuk menghindarkan dari seluruh hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

Pemasangan

 

  1. Pasangan dinding pengisi baik dengan batu bata atau bahan pengisi lainnya yang disetujui harus dilaksanakan dengan rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot. Apabila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dalam air/direndam terlebih dahulu.
  1. Pada proses pemasangan dinding pengisi agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/ sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa sloof, kolom praktis dan ring balk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 M2 dan sesuai persyaratan pabrik pembuat batubata atau yang disetujui pengawas 17 lapangan dandireksi.
  1. Batu bata pecah tidak diijinkan dipasang.
  1. Penyusunan pasangan bata dipasang dengan siar bergigi , tidak mempunyai siar tegak yang sama. Tebal siar 1.5 cm .
  1. Siar tegak dan datar harus dikorek dengan kedalaman 1 cm, agar pasangan plesteran dapat melekat dengan baik.
  1. Adukan Pengisi pasangan 1 Pc : 2 Ps untuk Pasangan Trassram, Pasangan yang tertanam pada tanah , pasangan 30 cm diatas sloof dan kamar mandi setinggi 1,5 m.
  1. Adukan Pengisi pasangan 1 Pc : 4 Ps untuk Pasangan dinding pemisah ruangan dan pasangan yang bukan tertanam tapi terlindung dari pengaruhcuaca.
  2. Pembuatan adukan berdasarkan perbandingan takaran volume , Kualitas adukan harus dijaga dan dengan karakteristik yang sama dankonstan.
  1. Untuk pembuatan adukan masal hendaknya dibuat dengan mesin mixer ( Molen ) agar pekerjaan lebih efisien.
  1. Apabila terjadi retak minor , baik pada batu bata maupun adukan pengisi , maka harus diisi dengan adukan khusus. Jika Pasangan mengalami retak yang cukup besar dan bisa mengalami perubahan bentuk dan posisi , maka pasangan harus dibongkar dan diganti pasangan baru atas biayakontraktor.
  1. Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batubata atau bahan pengisi lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen / pelastik pelindung, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh pengawas lapangan. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam keatas) harus disiram dengan air bersih secara periodik, atau sesuai dengan persyaratan.

Beton Balok dan Kolom

 

  1. Setiap pemasangan dinding batu bata atau bahan dinding pengisi lainnya yang mempunyai luas lebih 12 m2 , harus diperkuat dengan balok dan kolom beton praktis dengan ukuran dan dimensi kolom beton 15 x 20 cm dengan perkuatan tulangan besi sesuai gambar kerja. Perletakan kolom dianker pada lantai sloof dengan stek yang cukup dan kokoh. Perletakan balok disambung ke kolom praktis / kolom induk. Perkuatan anker dengan besi min 6mm – 60 cm.

 

  1. Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang disebabkan oleh pemasangan pintu atau pemasangan jendela atau bukaan lainnya. Untuk lubang pintu dan lubang bagi kusen jendela agar diperhitungkan kusen alluminium yang akan dipasang kemudian maupun penutupan celah setelah pemasangan tersebut.

PEKERJAAN PLESTERAN

 

  1. Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk plesteran seperti tercantum dalam Gambar. Untuk dinding yang akan dipasang keramik, plesteran yang disiapkan hanyalah sampai plesteran tanpa acian.
  1. Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam seluruh hal harus memenuhi ketentuan.
  1. Dari mulai permukaan atas sloof dan atau balok / lantai beton sampai dengan ketinggian 30 cm diatas lantai keramik, pasangan dibuat dengan adukan 1 Pc : 2 Ps.
  2. Pasangan selebihnya menggunakan adukan 1 Pc : 5 Ps. Pasangan harus benar- benar tegak lurus, sehingga menghasilkan pasangan yang baik danrapih.
  1. Semua bidang tembok/dinding (luar-dalam) harus diplester dengan adukan yang sama dengan adukan pasangannya. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, siar-siar pasangan -siar yang berlubang harus ditutup terlebih dahulu dengan adukan yang sama, kemudian seluruh permukaan yang akan diplester disiram dengan air sampai rata selama 14hari.
  1. Bidang permukaan beton yang terlihat (kolom, ring balk dan sebagainya ) harus diplester dengan adukan 1 Pc: 2 Ps setelah terlebih dahulu permukaannya dikasarkan dengan pahat dan disiram airsemen.
  1. Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan dengan baik ( tegak, rata dan tidak bergelombang ). Bidang-bidang plesteran yang retak-retak dan bergelombang, harus segera diperbaiki. Seluruh bidang yang diplester, kemudian dihaluskan / diaci dengan adukan semen. Pekerjaan penghalusan / acian ini harus dilaksanakan dengan baik ( halus dan rata ) terutama pada bagiansudut / pertemuan.

Pekerjaan Persiapan

 

  1. Pada saat pekerjaan plesteran dilaksanakan, Kontraktor harus menentukan letak klos- klos kayu atau media penggantung inbow untuk pemasangan lavatory, tempat tissue dan lainlain.
  1. Sebelum pekerjaan dimulai , kontraktor harus melakukan running test terakhir terhadap instalasi pemipaan dan Mekanikal Elektrikal serta memastikan berfungsi dengan baik.
  1. Sebelum pemasangan pelapis dinding, Kontraktor wajib memeriksa tempat-tempat yang akan dipasang perlengkapan sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu yang belum 19 terpasang, memeriksa instalasi air yang akan dihubungkan dengan perlengkapan sanitasi.
  1. Pemasangan perlengkapan sanitasi dilaksanakan setelah pekerjaan lantai dan pekerjaan penyelesaian dinding.

Pekerjaan Pelaksanaan

 

  1. Semua perlengkapan sanitasi dipasang ke dinding atau lantai dengan cara yang baik, sambungan-sambungannya kokoh dan tidak merusakfitting.
  1. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpakebocoran.
  1. Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidakmiring.
  2. Selesai pemasangan perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan disetujui pengawas lapangan.
  1. Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung jawab Kontraktor.

Penggunaan Jenis Plesteran

 

  1. Plesteran halus, Plesteran digunakan jenis plesteran 1 pc : 5 pasir. Jenis plesteran 1 pc : 2 pasir dipakai untuk seluruh dinding KM/WC, dinding sekeliling ruang utama fasilitas umum, dan dinding lain yang rawan terhadap air beserta seluruh dinding yang berhubungan langsung dengan udara luar.
  1. Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku, untuk membersihkannya dari bintik-bintik, dan seluruh kotoran.
  1. Pada permukaan pasangan batu bata, pekerjaan plesteran dapat segera dimulai setelah pasangan kering.
  1. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya permukaan-permu- kaannya harus dibasahi dengan air hingga tetap lembab.
  1. Acian, setelah diplester, selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air) hingga halus. Untuk mengerjakan dinding batu bata dan permukaan beton harus diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai dinding betul-betul kering.
  1. Tebal acian minimal 0.5 cm , permukaan rata dan halus dengan bahan dasar semen tidak dicampur material lainnya. 7. Sebelum melangkah ke pekerjaan pengecatan Plesteran dan acian harus melalui masa kering yang cukup.

Pelaksanaan Plesteran

 

  1. Penyelesaian muka beton dan dinding dipasang plesteran dengan tebal lapisannya tidak kurang dari 1,5 cm, kecuali ditentukan lain.
  1. Instalasi Pipa Listrik dan pipa sanitasi serta lainnya yang tertanam pada pelesteran harus diberi perkuatan tambahan
  1. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan permukaan yang rata, plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat hampar dari kayu dan disebarkan kepinggir-pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai permukaannya rata dan halus.
  1. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelahdipasang.
  2. Mulailah membasahi, secukupnya begitu plesteran telah mengeras untuk menghindari kerusakan. Waktu kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan tidak rata.

Pekerjaan Perbaikan dan Pembersihan Plesteran

 

  1. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit tujuh hari setelah dipasang.
  1. Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut, kemudian dilakukan perbaikan dan dinyatakan baik jika sudah disetujui pengawas lapangan. Biaya perbaikan menjadi beban Kontraktor.
  1. Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
  1. Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk ke dalam lobang sparing yang disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik dan instalasilainnya.
  1. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, harus selalu dalam keadaan bersih.

 

 

Semoga Informasinya Bermanfaat ya Mitra Sarana Mandiri Perkasa, jangan Lupa Untuk Kunjungi Artikel Kami lainnya dengan klik disini, terima kasih !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *