Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan Pembangunan Proyek
Sarana Mandiri Perkasa – Metode pelaksanaan pekerjaan persiapan pembangunan proyek.
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek menggunakan rangka kayu Kelas II dilapis dengan tripleks 4 mm. Penulisan menggunakan cat kualitas baik dan tahan cuaca. Alternatif bahan digital Printing water proof.
Papan Nama Proyek diwajibkan terpasang pada saat pelaksanaan pekerjaan dimulai sampai dengan dengan Serah Terima Kedua selesai.
- Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya. Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.
Mobilisasi alat dan bahan harus memperhatikan keselamatan keamanan dan ketertiban serta mematuhi peraturan yang berlaku. Dalam pelaksaan pekerjaan ini, kontraktor pelaksanaan harus menyiapkan peralatan yang diperlukan serta memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan antara lain :
Peralatan Kerja :
Tenaga Kerja :
.
3. Pengukuran dan Bowplank
metode pelaksanaan penting dilakukan untuk menentukan dimensi/jarak dan elevasi untuk setiap titik koordinat as bangunan, pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil kesalahan dalam pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sebagaimana gambar perencanaan.
Pengukuran akan dilakukan dari awal hingga dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Hasil pengukuran ini jika dimungkinkan juga akan dipakai untuk menentukan progres pekerjaan yang berhubungan dengan pembayaran. Tim pengukuran juga akan melakukan pengecekan gambar yang ada, dan akan membuat data awal. Dimana data awal tersebut akan dipakai guna pembuatan Shop Drawing yang akan dijadikan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan sebagai pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi lapangan dan Konsultan. Selanjutnya diharapkan As Build Drawing akan dapat diproses bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan. di lapangan dengan berpedoman pada hasil pekerjaan terlaksana (Pekerjaan yang sudah dilakukan). Hal ini dimaksudkan agar pada saat selesai pekerjaan nanti, As Build Drawing yang menjadi kewajiban Kontraktor juga dapat segera diselesaikan.
Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah BM tersebut masih baik atau sudah rusak. Pembuatan/pemasangan temporary BM (bilamana diperlukan) untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan.
Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan tim pengukuran yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya. Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark kawasan yang sudah ada atau telah disediakan oleh pengguna jasa, dengan memindahkan elevasi ke patok yang tertanam dengan baik dan benar.
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
- Bahan : Cat/penanda, kayu bulat Ø 8 cm dan panjang 60 cm
- Alat : Theodolite, untuk menentukan titik koordinat, Autolevel,
untuk menentukan elevasi dan ketinggian, meteran dan alat bantu.
Metoda Pelaksanaan :
- Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Setelah team survey menyelesaikan pekerjaannya, dapat dilakukan pemasangan patok ukur yang terbuat dari kayu bulat Ø 8 cm ditanam/ditancapkan sedalam 50 cm dan bagian yang muncul diatas permukaan tanah setinggi 10 cm, yang digunakan untuk memberikan indikasi As dan Peil Rencana sesuai gambar rencana, kemudian dapat dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank.
- Bouwplank terbuat dari kayu kaso dengan panjang +- 80 cm dan papan kayu +- 60 cm, dengan jumlah disesuaikan kebutuhan.
- Mematok kayu kaso pada lokasi yang telah ditentukan, hingga benar-benar kuat dan tegak.
- Memasang papan kayu pada kayu kaso tadi dengan posisi berdiri melebar sejauh 200 cm dari as pondasi terluar. Pada lokasi sudut bangunan di perlukan 2 buah papan kayu dan 3 buah pasak kayu yang dipasang menyudut.
- Ketegakan dan kekuatan bouwplank dicek.
- Bouwplank diberi tanda dengan menggunakan cat untuk mengaitkan dan membentangkan benang pada antar bouwplank.
4. Air Kerja dan Listrik Kerja
Penyediaan Listrik Kerja yang merupakan kebutuhan wajib dalam pelaksanaan pekerjaan ini seperti untuk mesin mesin kerja, untuk penerangan, kerja lembur, Peralatan Kantor Lapangan dll. Penambungan akan dilakukan dengan memasang sambungan sementara dari PLN khusus proyek dengan tetap genset 10 KVA kami persiapkan untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan listrik dari PLN.
Air kerja diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk pekerjaan konstruksi maupun kebutuhan MCK untuk tenaga kerja dengan cara pembuatan sumur bor serta menyiapkan tangki-tangki air.
5. Pembuatan Direksi Keet
Direksi keet merupakan tempat untuk kegiatan yang bersifat administratif, pengawasan dan tempat penyimpanan material. Direksi keet ini diadakan untuk memperlancar kerja di lapangan yang menyangkut untuk koordinasi diantara berbagai pihak yang terlibat dalam proyek ini untuk memenuhi kebutuhan dari kegiatan tersebut untuk itu penting jika direksi keet memiliki ruang-ruang sebagai berikut :
- Ruang konsultan pengawas
- Ruang rapat
- Kantor pemborong utama (kontraktor)
- Gudang penyimpanan bahan dan matrial
- Tempat/barak pekerja
- Ruang computer untuk drafter & administrasi
- Toilet
Direksi keet dibuat tidak permanen dengan konstruksi kayu sebagai bangunan sementara dan dibuat menjadi bangunan satu lantai atau dua lantai memanjang guna menghindari gangguan terhadap transportasi dalam lokasi proyek. Dalam hal ini direksi keet akan dilengkapi dengan:
- Fasilitas perkantoran yaitu meja dan kursi untuk kerja serta untuk rapat, juga papan
tulis, lemari, rak kayu, rak gambar, komputer serta perlengkapan kerja lainnya. - Fasilitas penerangan baik di dalam maupun luar ruangan.
6. Pagar Pengaman Proyek
Pagar pengaman diperlukan untuk melindungi area kerja yang meliputi keamanan personil lapangan, pekerja, material dan peralatan berupa gangguan diarea sekitar proyek Untuk menjaga keamanan dalam proyek dengan mempekerjakan tenaga untuk penjagaan (security). Jumlah personil security disesuaikan dengan kebutuhan dan system pergantian jaga diatur dengan sift siang dan malam. Untuk keamanan proyek juga dilakukan kordinasi dengan keamanan disekitar lokasi proyek. Pagar pengaman dibuat dari bahan seng gelombang dengan tiang penyangga kayu yang akan dipasang mengelilingi lokasi pekerjaan dengan dilengkapi pintu untuk akses keluar masuk kendaraan maupun tenaga kerja.
7. Dokumentasi Pekerjaan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan ini, diawasi oleh Konsultan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor, dan diwajibkan untuk melaksanakan Rapat Berkala yang diadakan oleh Konsultan Pengawas yang dihadiri oleh pihak Pengelola Proyek. Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk :
- Membuat laporan harian yang berisikan :
- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
- Membuat foto dokumentasi :
- Pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan secara berkala
- Dokumentasi kegiatan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%
Semoga Informasinya Bermanfaat ya Mitra Sarana Mandiri Perkasa, jangan Lupa Untuk Kunjungi Artikel Kami lainnya dengan klik disini, terima kasih !